Heboh, Menteri Pendidikan India Dituding Berijazah Palsu-JPNN.com
NEW DELHI - Menteri Pendidikan India Smriti Irani sedang dilanda galau. Soalnya, masyarakat India sedang mempersoalkan ijazah yang dituduh palsu.
Pengadilan di New Delhi, India pun telah menyetujui untuk merespon pengaduan mengenai dugaan penipuan terkait ijazah sang menteri.
Berita mengenai penipuan itu sebelum ini memicu kemarahan masyarakat yang mendesak dia meletakkan jabatan.
Berdasarkan petisi yang diajukan, Smriti Irani dituding membuat pengakuan palsu terkait ijazah yang diperolehnya, dalam kelengkapan berkas yang diserahkan kepada panitia pemilu setempat.
Menurut pengaduan itu, Smriti pada 2004 menyebutkan mempunyai ijazah jurusan kesenian. Namun, menjelang pemilu pada 2014, dia mengaku memiliki ijazah jurusan perdagangan.
Hakim Akash Jain berkata, "Pengadilan memperhatikan serius masalah ini dan menetapkan pemeriksaan kasusnya pada 28 Agustus depan."
Tuduhan terhadap Smriti disuarakan beberapa minggu setelah Menteri Undang-Undang Delhi dari Partai Aam Aadmi (AAP), Jitendra Singh Tomar, ditahan karena diduga memiliki ijazah palsu.
Jitendra meletakkan jabatan setelah berhadapan dengan sejumlah tuduhan meliputi kejahatan, menipu dan terlibat dalam kasus pemalsuan.
Kasus terbaru yang melibatkan Smriti ini menyebabkan pemimpin oposisi dari AAP dan Partai Kongres mendesak wanita itu meletakkan jabatan karena menuduhnya "tak punya hak secara moral, perlembagaan atau perundang-undangan" untuk memegang jabatan menteri.
Bagaimanapun, pemerintah pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi menolak desakan itu. Menteri Dalam Negeri Rajnath Singh berkata, "Menteri kami tidak perlu meletakkan jabatan. Ini bukan pemerintah mereka (Kongres)."
Pemerintahan Modi, sebagaimana dirilis di laman AFP, menghadapi tekanan oposisi sejak waktu belakangan ini menyusul dibeberkannya sejumlah tindakan salah yang diperbuat menterinya, termasuk Menteri Luar Negeri yang dituduh membantu mantan bos kriket Lalit Modi yang terbelit skandal korupsi untuk mendapatkan dokumen perjalanan di Inggris. (ray/jpnn)
from JPNN.COM | Internasional http://bit.ly/1IhQBeD
via IFTTT