Potongan Rudal Ditemukan di Lokasi Jatuhnya MH17-JPNN.com

RUSIA - Tim investigasi asal Belanda mengungkapkan bahwa mereka menemukan potongan rudal yang diduga berasal dari sistem persenjataan Rusia ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat MH17 di Ukraina pada 17 Juli 2014. 

Seperti dilansir BBC, Selasa (11/8), tim investigasi menduga potongan itu merupakan dari rudal darat yang ditembakkan ke udara atau disebut 'Buk'. "Penemuan ini akan menjadi perhatian khusus, karena bisa membantu mengungkap siapa dibalik penembakan pesawat Malaysia Airlines itu," ujar salah satu penyelidik di Belanda, Selasa (11/8).

Tapi mereka mengatakan belum bisa membuktikan hubungan sebab akibat antara potongan rudal tersebut dengan jatuhnya pesawat. 

MH17 jatuh di wilayah yang dikuasai oleh pemberontak pro-Rusia pada bulan Juli 2014 menewaskan seluruh 298 orang penumpang termasuk kru pesawat. Diantara korban tersebut sebanyak 80 orang adalah anak-anak, dan 15 orang kru pesawat.

Sebagian besar dari mereka adalah warga negara Belanda. Selebihnya warga negara Malaysia dan Australia.

Related

Ukraina dan negara-negara Barat menuduh pemberontak pro-Rusia yang menembak pesawat Malaysia Airlines, mengatakan mereka bisa menggunakan sistem rudal Buk dipasok oleh Rusia.

Rusia dan pemberontak menyangkal bertanggungjawab dan mengatakan militer Ukraina yang seharusnya disalahkan atas penembakan tersebut.

Tim Investigasi Gabungan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para penyelidik akan meminta bantuan dari ahli senjata dan spesialis forensik untuk memeriksa potongan-potongan tersebut.

Tim Investigasi Gabungan ini terdiri dari perwakilan dari Belanda, Ukraina, Malaysia, Australia, Inggris, Amerika Serikat dan Rusia. Mereka bertemu di Den Haag untuk membahas rancangan laporan penyebab jatuhnya pesawat.

Laporan akhir diharapkan akan terbit bulan Oktober tahun ini. Pernyataan ini diungkapkan dua minggu setelah Rusia memveto rancangan resolusi untuk mendirikan sebuah pengadilan internasional terkait bencana tersebut. 

Moskow mengatakan inisiatif Malaysia mengusulkan rancangan itu terlalu dini dan kontraproduktif. Boeng 777 itu terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur ketika ditembak jatuh pada 17 Juli tahun lalu di wilayah Donetsk.(ray/jpnn)



from JPNN.COM | Internasional http://bit.ly/1f8N2LG
via IFTTT

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel