ANEH: Daerah Ini Bukan Penghasil Timah Tapi Eksport Sampai 1.000 Persen-JPNN.com
JAKARTA - Pengamat Energi dan Pertambangan, Marwan Batubara menduga ada pihak yang bermain dengan peningkatan volume ekspor pipa timah yang mencapai seriu pers dari DKI Jakarta tahun 2015 ini.
“Sudah jelas ada permainan dari pihak-pihak yang mencoba mengakali peraturan yang ada. Cara itu biasa dilakukan untuk menyiasati larangan ekspor mineral mentah dan untuk menghindari pajak,” kata Marwan Batubara, Sabtu (10/10).
Pernyataan Marwan itu disampaikan untuk menanggapi Ketua Harian Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI), Eka Mulya Putra yang meminta perlunya menelusuri peningkatan volume ekspor pipa timah dari DKI Jakarta hingga mencapai seribu persen pada tahun 2015 ini.
“Bisa juga ngakunya pipa timah, padahal itu timah murni. Memang timah ini sensitif terhadap segala bentuk penyelewengan. Ini harus dianalisa eksportirnya,” tegas Marwan batubara.
Menurut Marwan, lembaga terkait seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pemda, Kepolisian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Surveyor dan Bea Cukai harus menelusuri ekspor pipa timah yang sedemikian besar dari Jakarta ini. Apalagi, menurut Marwan, Jakarta bukanlah daerah penghasil timah.
Related
“Ini persoalan serius jika ada penegak hukum yang seharusnya mencegah malah ikut bermain,” tutur Marwan.
Anggota Komisi VI DPR RI, Sartono Hutomo mengaku akan menyampaikan kepada pimpinan Komisi VI DPR terkait persoalan ini.
“Kami akan segera panggil stakeholder terkait, kenapa hal ini bisa terjadi,” ujar Sartono.
Senada dengan Sartono, Anggota Komisi VI DPR Juliari Pieter Batubara juga heran mengapa ada ekspor pipa timah sedemikian besar dari Jakarta.
Sebab, menurut Juliari, Komisi VI DPR baru saja menetapkan soal aturan eksportir timah. “Komisi VI DPR akan melakukan investigasi terkait persoalan ini,” tegas Juliari.(boy/jpnn)
from JPNN.COM http://bit.ly/1MnclDr
via IFTTT