Rasain! Naikkan Harga Sampai 5000 Kali, Bos Farmasi ini Ditangkap-JPNN.com
Tuesday, January 5, 2016
WASHINGTON - Sepak terjangnya Martin Shkreli di bisnis farmasi membuat mata dunia terbelalak. Sebab, pria 32 tahun tersebut melipatgandakan harga pil Daraprim sampai lebih dari 5.000 persen dari harga aslinya.
Related
Jawaban Shkreli itu sukses menjadikan dirinya "musuh utama" publik Amerika Serikat (AS). Para pengusaha yang bergerak di bidang farmasi hingga politikus berteriak. Mereka mengecam lelaki berdarah Albania-Kroasia tersebut. FBI yang mendapatkan laporan dari polisi dan masyarakat pun langsung bergerak. Pertengahan bulan ini FBI membekuk Shkreli. Kini dia sedang menjalani proses hukum.
"Dia sudah mendapatkan apa yang layak dia dapatkan. Bukankah ini karma?" kritik John Lawrence dalam kolomnya di situs OB Rag Rabu waktu setempat (30/12). Daraprim yang semula dipasarkan seharga USD 13,5 (sekitar Rp 186 ribu) per butir tiba-tiba menjadi pil supermahal berkat Skhreli. Terakhir, harga Daraprim berubah jadi USD 750 (sekitar Rp 10,33 juta) per butir.
Bagi para pemilik modal, mungkin kebijakan Shkreli itu membuat mereka tersenyum. Sebab, mereka bisa mengeruk keuntungan berlipat ganda. Namun, bagi para pasien yang mengonsumsi obat tersebut, skema ponzi ala pria kelahiran Brooklyn itu adalah genosida. Maka, banyak media AS yang lantas menyamakan Shkreli dengan Adolf Hitler.
Penyelidikan FBI menunjukkan bahwa Shkreli bukanlah pemain baru. Sejak 2009 dia melakukan praktik tipu-tipu dan permainan harga tersebut. Sebab, sebelum terjun ke bisnis farmasi, dia berkecimpung di bidang investasi global Wall Street. Maka, tidak heran jika laba berlipat menjadi tujuan utamanya. Pihak berwajib pun siap menjerat Shkreli dengan tujuh dakwaan penipuan.
Begitu Shkreli diamankan FBI, Turing Pharma pun langsung memecat lelaki lajang tersebut. Kini perusahaan itu sedang berjuang mempertahankan performanya. Salah satu caranya adalah melakukan perampingan alias mengurangi jumlah karyawan. "Perombakan ini perlu kami lakukan untuk tetap bertahan," kata Ron Tilles, bos pengganti Shkreli.
Dari Kota New York, yayasan amal yang pernah mendapatkan donasi besar dari Shkreli berjanji mengembalikan sumbangan. Sebab, pasca skandalnya mencuat, Shkreli mengaku memberikan banyak sumbangan bagi yayasan tersebut. "Kami segera mengembalikan USD 15.000 (sekitar Rp 206,8 juta) yang pernah dia berikan," ujar Community Solutions yang mengurusi gelandangan.(Reuters/obrag/hep/c10/ami/pda)
from JPNN.COM | Internasional http://bit.ly/1O1O2i7
via IFTTT