HKTDC Hadirkan 8 Pameran Perdagangan Terkemuka-JPNN.com

JAKARTA – Hongkong Trade Development Council (HKTD) bakal menggelar delapan pameran perdagangan terkemuka pada April-Mei 2016 mendatang. Agenda itu digelar untuk membantu ekspansi bisnis korporasi ke tingkat regional maupun global.

Delapan pameran itu di antaranya ialah Hongkong International Linghting Fair, Hongkong Electronics Fair, International ICT Show dan Hongkong Houseware Fair.

Selain itu, ada juga Hongkong International Home Textiles and Furnishing Fair, Hongkong Gifts and Premium Fair, Hongkong International Printing and Packaging Fair serta Hongkong International Medical Devices and Supplies Fair.

“Dengan reputasi yang baik untuk internasionalitas dan keragaman produk, pameran HKTDC menawarkan peluang bisnis pada para pengusaha,” terang Direktur HKTDC Leung Kwan Ho, Kamis (25/2).

HKTDC selama ini selalu mendapatkan sambutan hangat dari para pelaku pasar. Pada 2015 lalu, sekitar 30 pameran HKTDC mampu menarik 35 ribu peserta. Selain itu, agenda tersebut juga dihadiri 726 ribu pengunjung.

Para pebisnis Indonesia juga banyak yang ambil bagian dalam pameran itu. Tahun lalu, jumlah peserta pameran asal Indonesia meningkat 32,2 persen menjadi 172 partisipan.

Sementara itu, jumlah pembeli mencapai 4.800. Sekadar catatan, Indonesia merupakan mitra dagang ke-23 bagi Hongkong.

“HKTDC bertekad memfasilitasi hubungan perdagangan bilateral antara Hongkong dan Indonesia. Saya yakin lebih banyak peluang bisnis baru yang dibentuk di bawah kerjasama Sabuk dan Jalan,” tambah Ho Leung.

Pemilik Kovet Lenny Kurniaty mengaku sangat terbantu dengan pameran itu. Pasalnya, permintaan tas kulit ular yang diproduksinya semakin besar.

“Hongkong adalah pameran yang harus kami ikuti setiap tahun. Ketika konsisten datang dan terus inovasi, buyers akan semakin yakin,” terang Lenny.

Hal yang sama juga diakui pemilik PT Trans Trimitra Eko Wibowo. Sebagai produsen mainan, dia mengaku sangat terbantu dengan HKTDC.

“Kami bisa temukan ide baru. Harus diakui mainan Indonesia kalah jauh.  Secara industri, kita kalah tiga atau empat langkah. Dari situ, kami bisa belajar,” tegas Eko. (jos/jpnn)



from JPNN.COM http://bit.ly/1Tb2k59
via IFTTT

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel