Satu Lagi, Manfaat Minum Kopi bagi Kesehatan-JPNN.com

MINUM kopi ternyata bisa mengurangi risiko kanker usus besar sebesar 50 persen. Yang perlu diingat bahwa, tidak ada bedanya apakah itu kopi biasa atau tanpa kafein.

"Efek perlindungan mungkin tidak terletak pada kafein, tapi mungkin karena banyak bahan antioksidan lain dalam kopi yang dilepaskan saat proses pemanggangan," kata peneliti senior, Dr. Gad Rennert, seperti dilansir laman Health, Minggu (1/5).

Temuan ini memang tidak bisa membuktikan bahwa kopi mengurangi risiko kanker usus besar, hanya dikaitkan penurunan risiko.

"Selama bertahun-tahun kami tidak yakin apakah kopi itu memang berbahaya. Tapi kini, kami memiliki bukti bahwa sebenarnya kopi itu memang baik untuk Anda," kata Rennert.

Untuk penelitian ini, Rennert mengumpulkan data dari Southern California’s Norris Comprehensive Cancer Center yang, lebih dari 5.100 pria dan wanita di Israel utara yang didiagnosis dengan kanker usus besar. Pasien-pasien ini kemudian dibandingkan dengan lebih dari 4.000 pria dan wanita yang tidak memiliki riwayat kanker usus besar.

Semua peserta melaporkan berapa banyak kopi yang mereka minum, termasuk espresso, instan, tanpa kafein dan kopi yang disaring. Mereka juga melaporkan faktor risiko untuk kanker usus besar, seperti riwayat keluarga kanker, diet, aktivitas fisik dan merokok.

Para peneliti menemukan bahwa minum satu atau dua cangkir kopi sehari dikaitkan dengan 26 persen penurunan risiko kanker usus besar. Bagi mereka yang minum lebih dari 2,5 cangkir, risiko berkurang sebanyak 50 persen.

Risiko untuk kanker usus besar tampak lebih rendah tidak peduli apa jenis kopi yang mereka minum. Penelitian ini diterbitkan di jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers and Prevention.

Dr. Andrew Chan, seorang profesor di departemen kedokteran di Harvard Medical School di Boston, mengatakan bahwa ada bukti yang menunjukkan hubungan antara kopi dan risiko kanker usus besar yang lebih rendah."

"Selain itu, kopi mungkin memberi tubuh beberapa petunjuk, tergantung bagaimana kanker berkembang dan bisa membantu kita memahami kanker usus besar pada umumnya," pungkasnya. (fny/chi/jpnn)

 



from JPNN.COM http://bit.ly/1rrLHG7
via IFTTT

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel