Konsumsi Tumbuh, Industri Makanan dan Minuman Positif-JPNN.com

SURABAYA – Direktur PT Kristamedia Pratama Daud Dharma Salim mengatakan, industri makanan-minuman mencatat pertumbuhan positif pada tahun ini.

Merujuk pada data Kementerian Perindustrian, industri mamin pada triwulan pertama tumbuh 7,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

”Konsumsi dalam negeri tumbuh. Makanya, industri terkerek,” jelasnya di sela-sela pembukaan Eastfood and Eastpack Indonesia 2016 kemarin (11/8).

Ada peluang terjun di usaha hotel, restoran, dan kafe. Pemerintah telah membuka seluas-luasnya bidang usaha tersebut sehingga asing pun bisa leluasa untuk masuk. Selain itu, pemerintah mendorong industri makanan-minuman dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif. 

”Makanya, animo vendor asing tinggi, baik mereka yang belum memiliki distributor resmi di Indonesia maupun yang sudah. Di bidang mamin, asal negara dari merek yang berpartisipasi beragam. Di antaranya, Turki, Taiwan, Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan,” ujar dia.

Pada tahun ini, ada pertumbuhan jumlah peserta pameran makanan-minuman sebesar 12–15 persen. Tahun ini ada 87 peserta perusahaan yang berpartisipasi. Sebagai pameran business-to-business, pihaknya menargetkan transaksi Rp 100 miliar, baik ketika kegiatan berlangsung maupun pasca pameran.

”Mulai dari hulu hingga hilir, tidak hanya diperuntukkan industri besar, melainkan skala UMKM juga bisa mengembangkan jaringan di event ini. Misalnya, ada industri yang bergerak di kemasan. Nah, soal kemasan ini juga harus diperhatikan pelaku usaha. Karena juga menjadi poin penting selain produk yang dijual itu sendiri,” ujar dia.

Pameran makanan itu berbarengan dengan Surabaya Printing Expo. Kegiatan tersebut diikuti 62 peserta pameran. Target transaksi dari kegiatan pameran percetakan sebesar Rp 150 miliar.

”Kali ini selain vendor lama, banyak pula vendor yang baru bergabung. Hampir sebagian besar perusahaan lokal maupun merek global yang sudah memiliki perusahaan di Indonesia. Hanya sebagian kecil atau lima perusahaan yang murni masih merupakan merek luar,” ujarnya. (res/jos/jpnn)



from JPNN.COM | Ekonomi http://bit.ly/2bmwS1Y
via IFTTT

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel