Ingat, Konglomerat Ini Jadi Kunci Penting Kesuksesan Tax Amnesty-JPNN.com

JAKARTA - Program pengampunan pajak atau tax amnesty yang awalnya disambut pesimisme ternyata mendapat respons positif dari kalangan para pengusaha besar dan konglomerat.

Para konglomerat bahkan berbondong-bondong mendatangi kantor pajak guna mendeklarasikan harta dan kekayaan mereka pada program tax amnesty tahap pertama yang berakhir 30 September lalu. Lantas, mengapa para konglomerat memberi sambutan positif pada program tax amnesty?

Menurut ekonom Dradjad H Wibowo, ada sosok penting di balik sambutan positif para konglomerat terhadap program pemerintah yang dipayungi dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak itu. Mantan ketua Dewan Informasi Kebijakan Strategis (DISK) di Badan Intelijen Negara (BIN) itu lantas menyebut sebuah nama.

“Salah satu tokoh yang paling berjasa dalam tax amnesty ini adalah James Riady. Dia menjadi pionir para konglomerat (untuk ikut tax amnesty, red),” ujar Dradjad, Senin (3/10).

Ekonom Dradjad H Wibowo. Foto: dokumen JPNN.Com

Mantan wakil ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, James tidak sekadar tampil terbuka saat ikut tax amnesty. “Dia juga bicara di media mengajak konglomerat lain ikut,” sebut Dradjad.

Lebih lanjut Dradjad yang pernah duduk di komisi keuangan dan perpajakan DPR itu menambahkan, awalnya para konglomerat masih khawatir untuk ikut tax amnesty. Namun, langkah James ikut tax amnesty ternyata membuat pengusaha kelas kakap dan konglomerat yang lain jadi ikut tax amnesty.

Dradjad menuturkan, para konglomerat paham bahwa transaksi-transaksi di perusahaan keuangan dan properti milik James tergolong sangat rumit. Namun, ketika James mendeklarasikan aset-asetnya dalam tax amnesty, maka hal itulah yang membuat konglomerat lain percaya diri.

“Kalau aset-aset James Riady aman diikutkan tax amnesty, berarti aset-aset mereka (konglomerat lainnya, red) mestinya bakal aman. JR (James Riady, red) memberi confidence (rasa percaya diri, red) kepada mereka,” pungkasnya.

James adalah bos Lippo Group. Pada awal September, pemilik nama James Tjahaja Riady itu mendatangi Kantor Pajak Pratama Wajib Pajak Besar Empat, Jalan Jenderal Sudirman untuk melaporkan kekayaannya.(ara/jpnn)



from JPNN.COM | Ekonomi http://bit.ly/2dYnmpb
via IFTTT

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel