MUI Pelajari Ekonomi Kreatif Berbasis Majelis Taklim-JPNN.com

CIBINONG-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kecamatan Cibinong menyelenggarakan workshop Pemberdayaan Potensi Ekonomi Kreatif Berbasis Majelis Taklim di aula Kantor Urusan Agama Kecamatan Cibinong, Sabtu (15/10)..

Kegiatan ini juga bekerjasama dengan pemerintah setempat.

Wirkshop diisi berbagai narasumber bagi karyawan KUA, MUI dan juga UPZ Kecamatan Cibinong. Narasumber pertama Elvi Anita Afandi, salah satu mahasiswi Pascasarjana STEI Tazkia angkatan tujuh.

Ia mengisi mengenai Pemberdayaan Ekonomi Kreatif berbasis Majelis Ta’lim (MT) di Kabupaten Bogor yang secara kuantitatif berjumlah 10 ribuan. "Ini dikelola secara profesional dengan mengindahkan kepengurusan yang solid," terangnya.

Dia juga menyampaikan rasa keprihatinan terhadap pengelolaan dana zakat, yang belum banyak menyentuh ekonomi kreatif. Menurut Elvi, ini bukan semata masalah UPZ, tapi juga masalah pemahaman akan urgensi zakat itu sendiri sebagai instrumen mengentaskan kemiskinan.

Ke depan paradigma tentang pengelolaan zakat harus diperbaiki. Upaya promotif agar zakat ditunaikan pada lembaga resmi harus terus digalakkan. Pada dasarnya materi yang disampaikan Elvi bertujuan mengubah image building tentang pentingnya memberdayakan ekonomi umat melalui zakat.

Dan Majelis Taklim bisa menjadi mitra yang tepat dalam membidik mustahik untuk diberdayakan, diberi pencerahan, pendampingan, pembinaan, dan pemantauan.

"Karena melalaui majelis taklim lebih efektif dan efisien dalam melakukan itu semua. Sebab, pertemuan majelis taklim cenderung rutin dengan tujuan lebih mendasar mengawal para mustahik menjadi muzakki," terangnya.

Ditempat yang sama, salah satu dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Tantan Hermansyah berbagi pengalaman tentang Bank Sampah yang didirikan dengan penuh perjuangan dan membuahkan hasil menggembirakan.

Masyarakat sekitarnya menjadi peduli sampah, peduli lingkungan, akrab satu sama lain, dan dapat menikmati hasil secara finansial. Tatan hanya perlu bekerjasama pengepul dan mengerahkan masyarakat sekitar rumahnya untuk memilah dan memilih sampah rumahan.(ran/pkl4/dil/jpnn)



from JPNN.COM http://bit.ly/2dG8jN6
via IFTTT

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel