Rusia Pamer Benda Besar Perusak Kapal Selam di Jakarta-JPNN.com

JAKARTA - Sebuah kapal perang berwarna abu-abu kebiruan berukuran besar dengan nomor lambung 715 sedang bersandar di dermaga Jakarta Internasional Container Terminal Tanjung Priok, Senin (28/12). Kapal itu adalah kapal perang milik Rusia bernama Bystry. 

Kebanggaan terhadap Bystry disampaikan Wakil Komandan Armada Pasifik Flotilla Laksamana Muda Alexander Yuldashev. Dia mengatakan, kapal tersebut bisa menangkis rudal lawan sampai menghan­curkan kapal selam. 

Tiongkok disebutnya tertarik dengan kapal itu sehingga membeli dalam jumlah banyak. "Ada lima kapal yang sudah dibeli Tiongkok," ucapnya. 

Kapal penghancur yang memiliki arti cepat itu berada di Jakarta sejak Natal lalu (25/12). Menurut Dubes Rusia Mikhail Yurievich Galuzin, kapal tersebut didatangkan untuk mempererat hubungan angkatan laut negaranya dengan TNI-AL. 

"Kita memiliki sejarah panjang dalam kerja sama militer. Itu harus diteruskan," tuturnya di atas dek kapal. 

Related

Kemarin pihak Rusia mengajak awak media lebih dekat dengan kapal yang menjadi andalan pertahanan Negeri Beruang Merah tersebut. 

Dua penjaga berseragam hitam menyambut para jurnalis yang menaiki tangga kapal. Dalam kunjungan itu, para jurnalis hanya didampingi pihak kedutaan Rusia.

Galuzin lantas menjelaskan, kapal yangsa dilakukan saat melakukan aktivitas konsumsi. Caranya, menurut Menperin bisa dilakukan sehari-hari.

“Contohnya soal kopi dan cokelat. Agar kopi kita semakin dikenal, saya minta saat Anda nongkrong di coffeeshop di Indonesia maupun di luar negeri, pesan dengan mengatakan ‘saya minta kopi Indonesia’ misalnya yang Gayo, Kerinci, Toraja, Kintamani,” katanya, Selasa (17/5).

Jika hal ini dilakukan oleh banyak konsumen, konsisten dan berulang-ulang, pemilik maupun pengelola kedai kopi akan lebih banyak menyediakan pasokan kopi, cokelat dan produk Indonesia lainnya. Kedai kopi, seperti bisnis lainnya, diyakininya pasti memiliki studi pasar dan menganalisis permintaan konsumen.

“Ujung-ujungnya kopi kita lebih banyak dibeli pelaku usaha. Yang untung siapa, ya petani dan pengolah kopi. Jadi ayo kita selalu bangga dan beli produk Indonesia,” tegasnya. (esy/jpnn)



from JPNN.COM http://bit.ly/1Oi0603
via IFTTT

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel