Ini Namanya Kuwalat, Remaja Jadi Gila Usai Cabuli Siswi SD yang Pulang Pengajian-JPNN.com

BANDA ACEH - Azab dari Allah SWT langsung berlaku. Akibat mencabuli siswi SD setelah pulang dari pengajian, pelaku yang berusia 14 tahun ini jadi gila. Padahal, sebelumnya pelaku sehat-sehat saja.

“Kita sudah amankan  ketiga pelaku pemerkosa, sedangkan 1 pelaku berinisial AL  lmasih  dalam penganan pihak keluarga. Karena usai melakukan pencabulan, pelaku langsung mengalami gangguan mental," kata Kapolres Aceh Besar,  AKBP Heru Novianto melalui Kasat Reskrimnya AKP Machfud, Senin (5/10) di Banda Aceh.

Dikatakanya, pihaknya mengukapkan kasus itu, berdasarkan laporan polisi nomor: LP /04/X/2015, pada 1 Oktober 2015 tentang Tindak Pidana  pencabulan terhadap anak dibawah umur yg dilaporkan oleh orang tua korban warga sibreh Aceh besar.

“Waktu itu ia melaporkan bahwa anak kandungnya telah menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh 4 orang tersangka, masing-masing pada waktu dan tempat yang berbeda,” sebutnya.

Selanjutnya, jajaran Reskrim Aceh Besar dibantu Anggota Polsek Simpang Tiga,  langsung menindaklanjut setelah  menerima laporan pengaduan, dengan cara mendatangi tempat kejadian perkara.

Related

“Kemudian melakukan penyelidikan terhadap para tersangka tersebut. Lalu pada hari Sabtu lalu (3/10) sekira pukul 00.30 wib, anggota Polsek Simpang Tiga yang terdiri dari 4 regu telah berhasil menangkap 4 orang pelaku pencabulan di rumahnya masing-masing di Desa Ateuk lam Ura kecamatan Simpang 3,” sebutnya.

Adapun menurut data masing -masing pelaku,  MZ (33) pekerja Tukang, ia  mengaku telah melakukan pencabulan terhadap korban pada bulan Mei 2015 sekira pukul 21.00 wib, bertempat di belakang kandang lembu yg berada tidak jauh dari rumah korban.

Kemudian  HS (35) mengaku telah melakukan pencabulan terhadap korban pada bulan Agustus 2015 sekira pukul 21.00 wib didalam kandang lembu yang tidak jauh dari rumah korban.

“Selanjutnya tersangka 3,  MZ (49) juga mengaku perbuatan kejinya telah melakukan pencabulan terhadap korban pada bulan Agustus 2015 sekira pukul 21.00 wib bertempat di dalam WC umum di Menasah Ateuk lam Ura,” sebutnya.

Sedangkan satu  tersangka lagi  belum ada keterangan sebab masih   dalam penyebuhan, karena ia mengalami cacat mental. “Kita perlu pendekatan lebih lagi pada tersangka itu, tapi untuk proses hukum tetap kita lanjutkan, untuk saat ini masih dalam prose penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut lagi,” sebutnya. (ibi)



from JPNN.COM http://bit.ly/1LuKneu
via IFTTT

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel